Keraton Ratu Boko

Keraton Ratu Boko masuk dalam travel bucket list kamu? kalau jawaban kamu ya, kamu harus baca ini dulu. Pertama, waktu terbaik untuk datang kesini adalah pagi hari atau menjelang senja. Jika niat kamu mengexplore keseluruhan situs, tak disarankan (tapi juga tak dilarang) datang bersama orang lanjut usia atau anak kecil yang masih harus digendong. Bukan apa-apa, menjelajahi situs berukuran 25hektar sambil gendong anak pastinya bikin pegel. 

Pakailah alas kaki yang nyaman, wedges apalagi hak tinggi jelas big no. Untuk sampai ke gapuranya saja ada puluhan anak tangga yang harus dilewati. Belum lagi kalau kamu ingin melihat view dari gardu pandang, berdoa di Goa Lanang, atau foto narsis di Kolam Keputren, pakai hak tinggi bisa-bisa kamu malah nyemplung di kolamnya. Kasian kan kolamnya jadi tercemar. 

Jika kamu hobi motret dan punya lensa tele jangan cuma mengincar sunset Ratu Boko yang legendaris, tangkaplah pula view Candi Prambanan dan Gunung Merapi yang terlihat dari atas gardu pandang. Atau pengen narsis dengan pose gerakan yoga? Kamu bisa berfoto ria di Keputren. Jangankan yoga, kayang atau salto sembilan kali ala Sun Go Kong juga bisa.

Tiket sunset lebih mahal dari tiket reguler, jika ingin berhemat datanglah sebelum jam tiga sore. Tapi jika kebetulan ada budget lebih dan cuma punya waktu terbatas, tak ada salahnya membeli tiket sunset, harga tiket sudah termasuk minuman (kopi/teh) serta makanan di Ratu Boko Resto yang berkelas dan punya view ciamik. 

Terakhir, ingat selalu untuk menjaga kesopanan. Saya pernah bertemu wisatawan dari Jakarta yang datang jauh-jauh ke Ratu Boko khusus untuk berdoa di Goa Lanang. Saat ini banyak yang tak lagi percaya pada hal mistis, tapi berlaku sopan tak pernah merugikan, percaya deh.