Solo Bikepacking JLS Jawa : It Is (Not) Okay to Give Up
Meski Pacitan adalah Kota 1001 Goa, saya hanya mengunjungi tiga goa di sini. Itupun goa yang sudah mainstream yakni Goa Gong, Goa Tabuhan dan Goa Song Terus. Ironis sebenarnya. Mengingat setahun lalu saya pernah berniat datang ke Pacitan khusus untuk mengunjungi Goa Gong. Begitu sampai di Pacitan goa-goa malah terpinggirkan, saya ga mood main ke goa. Bener kata Bill Pronzini : "Men have mood swing. Women have mood leaps, mood swirls, mood loop de loops."
Ngomong soal mood swing, setelah tiga minggu pertama di Pacitan saya isi dengan menggosongkan diri di pantai, minggu terakhir saya pakai untuk memburu sunset. Hampir setiap sore. Ga motret, cuma bengong menyaksikan matahari yang nampak seperti bola emas besar menghilang di punggung bukit.
Melihat sunset mungkin biasa untuk orang lain. Tapi nggak buat saya. Saya ga suka berkendara malam. Orang waktu terang benderang aja kemungkinan saya ngambil jalur lawan arah tinggi apalagi pas gelap. Pengen mati? Makanya selama ini saya selalu sudah di kost sebelum jam lima sore.
Begitu juga dengan ga motret. Ganjil sesungguhnya. I am a shutter monster, bahkan jika dibanding teman-teman sesama penghobi fotografi. Ibaratnya, teman saya baru motret dua puluh, saya udah tiga ratus kali jepret. Kalau mereka lihat saya ga motret, paling reaksinya, "kamu sehat?"
Lima belas tempat terakhir yang saya datangi pun tak jua masuk dalam blog. Malah terpikir untuk mengakhiri travel log ini. Terlintas di pikiran jika memang tujuan saya berpergian adalah untuk 'melihat' maka jadikan saja apa yang saya lihat sebagai koleksi pribadi. My negative side says it won't make any difference anyways.
I don't know what got into me. Ish, tepatnya saya hanya berpura tak tau. Bulan puasa adalah bulan pulang. Pada pelukan rumah dan pada ribuan pertanyaan. Setiap akan pulang, saya selalu merasa sedikit mellow. Harus dihadapkan lagi pada kenyataan bahwa passion saya berbeda dari mereka yang saya sebut keluarga dan terpojok karenanya.
Kalau pada akhirnya setelah hampir dua minggu mandek, travel log berlanjut hari ini, adalah karena sebagian diri saya ternyata menolak untuk menyerah. Mungkin memang tak akan ada bedanya bagi orang lain kalaupun travel log -bahkan sekalian blog ini- berhenti atau mati. Mungkin juga saya tak bisa menjawab jika nanti keluarga saya bertanya apa yang saya lakukan selama ini ada gunanya. Semata karena mereka tak mau menerima jika pertanyaan "buat apa?" dijawab dengan dua kata pula: "saya ingin."
Padahal nyatanya memang begitu. Saya ingin berjalan, ingin pula menceritakan perjalanan. Entah lewat foto atau sedikit tulisan. Lihat, Goa Gong yang berwarna-warni. Lampunya berkedip berganti warna setiap sekian menit sekali. Siapapun yang memilih warna lampunya are you kidding me, ini goa apa taman kanak-kanak? Lihat pula Goa Tabuhan, stalagtitnya bisa mengeluarkan bunyi serupa gamelan. Tapi tak boleh dipukul sembarang orang. Harus si petugas, itu pun tak gratis. Seratus lima puluh ribu untuk satu sampai lima lagu. Ternyata sekarang di goa pun ujung-ujungnya duit, manusia goa zaman purba pasti menangis jika tau. Tak lupa pula menceritakan tempat di mana Mbah Sayem tertidur selama sepuluh ribu tahun: Goa Song Terus. Entah mengapa goa ini dinamai begitu. Apa karena posisinya yang berada sebelum Goa Tabuhan? Seolah bertanya pada pengunjung yang lewat, "goa song (lagu)? terus!"
Saya bukan pencerita yang baik, tapi menulis paragraf di atas sukses membuat saya tersenyum. Jika ini dosa, saya akan mengaku: hasrat saya bukanlah terima gaji di tanggal satu, bukan pula mengamankan jaminan pensiun agar hidup layak di hari tua. Perjalananlah yang saya pilih sebagai cara menghayati hidup. Menceritakannya kembali menyalakan api semangat. Menjalani keduanya menjadikan saya lengkap. Saya sedih tak bisa menjadi apa yang mereka mau, tapi tak sanggup pula melepas. Karena kalau kebahagiaan ini tak saya perjuangkan, lantas untuk apa saya hidup?
![]() |
Goa Gong (foto lain klik di SINI) |
![]() |
Foto Goa Song Terus (foto lain klik di SINI) |
![]() |
Foto Goa Tabuhan (foto lain klik di SINI) |