30 Hari 30 Cafe : Cokelat Klasik
Pepatah 'jangan menilai buku dari sampulnya' agaknya berlaku juga untuk urusan cafe. Terlihat kecil dan sepi dari luar, saya kaget sendiri ngeliat luas dan ramainya cafe ini di bagian dalam. Emang sempat mikir, parkirannya penuh tapi kok dari depan keliatan sepi. Ternyata pengunjungnya numpuk di bagian outdoor dari cafe ini, yang terletak di belakang.
Cokelat Klasik termasuk satu dari empat cafe outdoor yang terletak berdekatan di Jalan Joyo Agung Malang. Diantara empat cafe itu, ini adalah yang termurah. Slogannya aja bikin saya terharu: delicious food that wont hurt your wallet (ngerti aja kalau dompet saya sudah cukup tersakiti dengan 'es serut' seharga lima puluh lima ribu). Selain termurah, cafe ini juga yang paling berisik. Wajar, dengan harga makanan berat hanya lima belas ribu perporsi, cafe ini dijadikan tempat ngumpul anak muda; tempat makan malam keluarga; dan tempat reunian emak-emak gaul. Sayangnya dari pengalaman saya kemaren, bagian wont hurt your walletnya bener tapi bagian delicious foodnya ga cocok. Soalnya menurut saya makanan yang rasanya kayak ketumpahan garam itu ga masuk kategori enak. Ah, agaknya mas chef pengen married. Udah punya calon, mas?