Stories Behind the Scenes [Prewed Selvian & Novi]
[PANJANG, JANGAN DIBACA]
Request untuk motret prewed Selvian & Novi saya terima akhir Desember 2016. Konsep yang diminta sebenarnya cuma satu: konsep outdoor di Bromo. Mempertimbangkan lokasi pemotretan dan karakter calon pengantin, saya menambahkan konsep casual dan formal. Perjuangan mencari kostum yang pas dan misskoordinasi membuat pemotretan tiga kali diundur. Kami baru berangkat kurang dari satu bulan sebelum hari H. Jika hasilnya jelek, tak ada waktu lagi untuk mengulang, mengingat foto prewed ini akan digunakan di undangan.
Rencana awalnya; kami berangkat malam lalu ngecamp di sekitar gazebo rusak yang akan jadi setting konsep outdoor esok paginya, sayangnya kami kebablasan jauh. Sempat ada ide untuk lanjut ke Pura Poten, tapi akhirnya kami memilih cari aman: bermalam di sekitar Bukit Teletubbies. Jika dilihat dari hasil akhir, benar tebakan Mbak Edwie. Konsep outdoor adalah konsep yang paling kacau. Banyak faktor: antara saya dan Novi belum terbangun chemistry, yang dipotret masih grogi dan saya sendiri bingung dengan latar tempat yang beda dari apa yang direncanakan.
Jam sepuluh pagi -setelah selesai motret konsep outdoor dan sarapan- kita packing untuk lanjut ke Pura Poten. Baru berjarak beberapa meter dari tempat camp, ternyata ban motor Nick kempes. Olala, ban-kempes-di-Bromo! Cari tambal ban di mana coba. Selvian ngajak untuk pulang atau tetap lanjut tapi cuma satu kostum lagi saja, supaya ga lama dan ga banyak yang mesti dibawa. Padahal masih ada tiga kostum yang belum terpakai. Setelah diskusi akhirnya kita mutusin pisah dua kelompok. Mbah dan Nick balik arah ke Jemplang, sisanya lanjut. Saya angkat topi untuk Mba Edwie yang tetap kekeh bawa semua kostumnya, aku padamu mbak.
Cobaan belum selesai, jauh-jauh ke Pura Poten, eh ternyata pagar pura dikunci! Rencana motret konsep wedding dress berlatar pura dan hijaunya Gunung Batok gagal total. Mau ga mau balik kucing. Sedikit pengobat rasa kecewa, kita nemuin spot tak terencana yang cocok untuk dijadikan latar konsep casual. Dua gaun pengantin akhirnya dipotret di Pasir Berbisik.
Mulai dari pemotretan konsep casual hingga wedding dress, Alhamdulillah lancar. Novi sudah lebih luwes dan saya juga ngerasa sedikit lebih pede (karena sudah ada foto yang dianggap cukup memuaskan). Sepertinya alam pun mendukung, sampai kami kembali ke Jemplang cuaca tidak terlalu panas tak juga hujan. Untungnya lagi yang berangkat adalah orang-orang woles yang tetap bisa enjoy walaupun ada kendala disana sini. Ban kempes, pura dikunci, bolak-balik ujan-ujanan nyari tambal ban di Desa Ngadas, rem blong, semuanya bisa dilalui dengan baik-baik saja tanpa drama ala film India.
Banyak kesalahan yang saya lakukan selama pemotretan dan baru saya sadari saat proses editing. Untuk itu saya berterima kasih pada Selvian & Novi yang bukan cuma memberi saya kesempatan untuk belajar, kooperatif dengan request saya soal kostum dan terutama mau menerima hasil akhir yang jauh dari kata sempurna. Saya akan belajar lagi supaya ke depannya bisa motret prewed kamu dengan lebih baik. Iya, prewed KAMU. Serius.